Pages

Kamis, 27 Januari 2011

Jenis-Jenis Tari

Ada berbagai macam tarian di negeri tercinta ini , dari sabang sampai marauke. Tarian sendiri ada yang merupakan tarian tradisional klasik,tari nusantara, tarian kreasi maupun tarian modren. So, pada postingan kali ini saya akan membahas beberapa jenis tarian*memang gag komplit demo Cekidot gan!
1.TARI SEKAPUR SIRIH



Tari Sekapur Sirih termasuk tari tradisional klasik yang merupakan tarian selamat datang kepada tamu-tamu besar di Provinsi Jambi dan Riau.



a.Peranan
Tari Sekapur Sirih adalah tari Persembahan Jambi yang berfungsi untuk menyambut tamu-tamu penting. Tari ini menggambarkan ungkapan rasa putih hati masyarakat dalam menyambut tamu.

b.Keunikan/ciri khas

Sekapur Sirih ditarikan oleh 9 orang penari perempuan, dan 3 orang penari laki-laki, 1 orang yang bertugas membawa payung dan 2 orang pengawal. . Persembahan Sekapur Sirih ini menurut aslinya dilakukan oleh putri saja. Sultan atau bangsawan. Propetri yang digunakan; cerano/ wadah yang berisikan lembaran daun sirih, payung, keris. Pakaian; baju kurung /adat Jambi, iringan musik langgam melayu dengan alat musik yang terdiri dari : biola, gambus, akordion, rebana, gong dan gendang.
Keagungan dalam gerak yang lembut dan halus menyatu dengan iringan musik serta syair yang ditujukan bagi para tamu. Menyambut dengan hati yang putih muka yang jernih menunjukkan keramahtamahan bagi tetamu yang dihormati.
Serta Gending Sriwijaya merupakan tari spesifik masyarakat Sumatera Selatan untuk menyambut tamu istimewa yang bekunjung ke daerah ini, seperti kepala negara, kepala-kepala pemerintahan negara sahabat, duta-duta besar atau yang setara itu. Tari tradisional ini berasal dari masa kerajaan Sriwijaya. Tarian yang khas ini mencerminkan sikap tuan rumah yang ramah, gembira dan bahagia, tulus dan terbuka terhadap tamu yang istimewa itu.

Tarian digelarkan 9 penari muda dan cantik-cantik yang berbusana Adat Aesan Gede, Selendang Mantri, paksangkong, Dodot dan Tanggai. Mereka merupakan penari inti yang dikawal dua penari lainnya membawa payung dan tombak. Sedang di belakang sekali adalah penyanyi Gending Sriwijaya. Namun saat ini peran penyanyi dan musik pengiring ini sudah lebih banyak digantikan tape recorder.

Dalam bentuk aslinya musik pengiring ini terdiri dari gamelan dan gong. Sedang peran pengawal terkadang ditiadakan, terutama apabila tarian itu dipertunjukkan dalam gedung atau panggung tertutup. Penari paling depan membawa tepak sebagai Sekapur Sirih untuk dipersembahkan kepada tamu istimewa yang datang, diiringi dua penari yang membawa pridon terbuat dari kuningan.

c.Kesan

Tarian Sekapur Sirih sebagai tari penyambutan tamu kehormatan memberikan kesan sangat menghormati serta menerima kedatangan tamu dengan tulus. Terlihat dari pemberian sekapur sirih sebagai tanda penyambutan.

2.TARI PIRING




Tari Piring merupakan tarian tradisional yang berasal dari minangkabau, Padang.Dahulu, tarian ini biasanya dibawakan pada saat panen. Piring tersebut berisikan makanan dan dipersembahkan kepada Dewi Padi.
a.Peranan
Tari Piring Sumatera Barat melambangkan perasaan gembira karena berhasilnya cocok tanam masyarakat dan juga sebagai simbol kepercayaan.
Seiring dengan masuknya Islam di Minangkabau, maka tari piring tidak lagi berfungsi sebagai tarian persembahan kepada Dewi Padi. Hanya sekadar hiburan pada raja ataupun kepada tamu dalam acara kerajaan atau acara-acara adat lainnya.



b.Keunikan/ Ciri khas
-Gerakan Tarian

Gerakan pada tarian ini sebagian besar meletakkan dua buah piring di atas dua telapak tangan dengan gerakan tari yang cepat. Yang diselingi dentingan piring atau dentingan dua cincin di jari penari terhadap piring yang dibawanya.
Biasanya tari piring Sumatera Barat dibawakan bersama atau berpasangan. Tarian ini diiringi oleh talempong dan saluang. Keduanya juga adalah alat musik tradisional Sumatera Barat. Pada akhir tarian biasanya piring tersebut dilempar ke lantai dan para penari akan menari di atas pecahan piring.
Tarian ini juga menggabungkan seni tari dan seni beladiri yaitu pencak silat. Tari piring Sumatera Barat biasanya dibawakan dalam 7 menit atau angka-angka ganjil lainnya. Jumlah penari biasanya juga berjumlah ganjil terdiri dari tiga sampai tujuh orang. Pakaian yang digunakan penari haruslah pakaian yang cerah, dengan nuansa warna merah dan kuning khas Minangkabau.
Selain tari piring yang biasa ditampilkan, juga ada tari piriang ramo-ramo bagaluik. Yang memadukan gerakan tari piring dan gerakan kupu-kupu sedang bercengkrama. Tarian ini berasal dari Solok dan memang jarang di tampilkan, karena sedikit sekali masyarakat yang menguasainya.
Tari Piring merupakan ikon budaya yang amat lekat dengan ranah Minangkabau sebagaimana rumah gadang. Energik, dinamis, dan atraktif, begitulah Tari Piring dibawakan. Di tanah Minang, Tari Piring disebut tari piriang. Nama tarian tradisional dari Sumatera Barat ini menggambarkan apa yang dilakukan para penarinya. Ya, para penari Tari Piring membawa piring di kedua tangannya dan menarikannya dalam gerakan-gerakan tarian yang indah.
Tari Piring sangat terkenal dan digemari, bahkan hingga ke mancanegara. Tarian ini dibawakan secara berkelompok. Jumlah penarinya biasanya ganjil, 3 hingga 5 personel. Gerakan-gerakan Tari Piring merupakan perpaduan yang laras antara koreografi yang indah, gerakan akrobatik, dan nuansa magis.
Tari Piring memang sungguh memikat. Betapa tidak, para penari memperagakan tarian dengan tempo yang cepat sambil mengayunkan piring di kedua tangan ke atas, bawah, dan samping kiri kanan. Bahkan, ada satu gerakan ketika para penari melontarkan piring di tangan mereka tinggi-tinggi.
Di bagian akhir tarian, para penari menghempaskan piring-piring di tangan mereka ke tanah dengan sepenuh tenaga. Piring-piring itu pun luluh lantak. Dan, adegan selanjutnya sungguh menakjubkan. Para penari itu menari di atas pecahan piring tanpa kekhawatiran sama sekali. Mereka juga tak terlihat kesakitan karena memang tak ada kaki yang terluka.
Gerakan bertempo cepat dan iringan musik nan rancak ini sesungguhnya menggambarkan jiwa dari Tari Piring ini sendiri. Tari Piring adalah sebuah tarian yang membahasakan kegembiraan, kebersamaan, dan semangat. Tari Piring juga menggambarkan ungkapan rasa syukur masyarakat Minangkabau ketika musim panen tiba karena kesejahteraan telah datang bersama hasil panen tersebut.
-Musik
Tari Piring dibawakan dengan iringan alat musik talempong dan saluang. Talempong adalah alat musik pukul. Alat musik ini terbuat dari kuningan, kayu, atau batu. Alat musik talempong berbentuk mirip dengan bonang, yang merupakan bagian dari perangkat musik gamelan. Sedangkan, saluang adalah alat musik tiup. Bentuknya mirip suling dan dibuat dari bambu tipis.
Kedua tangan para penari selalu mengenakan cincin. Gemerincing kedua cincin ini meningkahi keindahan nada-nada dari talempong dan saluang, menjadikan komposisi musik pengiring Tari Piring makin apik untuk didengar.
-Sejarah Tari Piring
Tidak ada catatan sejarah yang memastikan kapan pertama kalinya Tari Piring muncul. Akan tetapi, Tari Piring dipercaya telah menjadi bagian kebudayaan masyarakat di kepulauan Melayu sekitar 800 tahun lalu. Tarian ini juga diyakini telah ada di wilayah Sumatera Barat, yang terus berkembang hingga zaman Sriwijaya.
Kejatuhan Sriwijaya akibat ekspansi Majapahit, membuat Tari Piring berkembang di negeri-negeri Melayu yang lain. Hal ini karena orang-orang Sriwijaya yang melarikan diri ke wilayah-wilayah lain tersebut dengan sendirinya membawa kesenian Tari Piring ini bersama mereka.
Cikal bakal dari Tari Piring adalah ritual ungkapan rasa syukur yang persembahkan kepada para dewa. Gadis-gadis cantik membawa sesaji dalam gerakan yang dinamis. Dalam balutan busana serba indah dan dandanan elok, para gadis itu membawa piring yang penuh sesaji tersebut.
Kedantangan Islam mengubah kepercayaan masyarakat. Tari Piring tetap lestari, tetapi konsepnya tidak sama lagi dengan zaman sebelumnya. Tari Piring tidak lagi dimaksudkan sebagai persembahan kepada para dewa, dengan membawa sebentuk sesaji dalam piring. Selanjutnya, Tari Piring sekadar dijadikan hiburan rakyat. Kini, Tari Piring biasa dibawakan pada acara pernikahan, acara-acara resmi di Sumatera Barat, atau pada event-event budaya.
c.Kesan
Tari Piring merupakan tarian yang memiliki koreografi yang indah, gerakan akrobatik, dan nuansa magis. Tarian ini memiliki Gerakan bertempo cepat dan iringan musik nan rancak yang membahasakan kegembiraan, kebersamaan, dan semangat.

3.TARI KEJEI
Tari Kejei merupakan tarian tradisional masyarakat Rejang Lebong. Tarian ini pertama kali dilaporkan oleh seorang pedagang Pasee, bernama Hassanuddin Al-Pasee yang berniaga ke Bengkulu pada tahun 1468. Tapi, ada pula keterangan dari Fhathahillah Al Pasee, yang pada tahun 1532 berkunjung ke Bengkulu.
Tari Kejei dipercaya sudah ada sebelum kedatangan para biku dari Majapahit. Sejak para biku datang, alat musiknya diganti dengan alat dari logam, seperti yang digunakan sampai saat ini. Acara kejei dilakukan dalam masa yang panjang, bisa sampai 9 bulan, 3 bulan, 15 hari atau 3 hari berturut-turut.
a.Peranan
Tari Kejei adalah tarian sakral yang diyakini masyarakat mengandung nilai-nilai mistik, sehingga hanya dilaksanakan masyarakat Rejang Lebong dalam acara menyambut para biku, perkawinan dan adat marga. Pelaksanaan tari ini disertai pemotongan kerbau atau sapi sebagai syaratnya.
Tari Kejei merupakan kesenian rakyat Rejang yang dilakukan pada setiap musim panen raya datang. Tarian tersebut dimainkan oleh para muda-mudi di pusat-pusat desa pada malam hari di tengah-tengah penerangan lampion.
b.Keunikan/ Ciri Khas
Kekhasan tari ini adalah alat-alat musik pengiringnya terbuat dari bambu, seperti kulintang, seruling dan gong. Tarian dimainkan sekelompok orang yang membentuk lingkaran dengan berhadap-hadapan searah menyerupai jarum jam.
Tari Kejei adalah satu-satunya tarian adat Rejang Lebong (Tanah rejang, admin).
Dalam membawakan tari kejei penari harus berpasangan (laki-laki dan perempuan ) ,penari harus ganjil ( 5 pasang,7 pasang, atau 9 pasang ).Tari Kejei biasa ditampilkan di dalam ruangan.
Sukung.Pada pergelaran tari kejei harus ada sukung. Sukung adalah terbuat dari bambu dua potong yang melintas diatas Tiang Penei, Bambu ini dibungkus dengan kertas guna memperindah bentuknya, sukung ini adalah tanda batas bahwa bujang gadis menari berpasangan,sewaktu menari,apabila penari melintas dibawah sukung penari harus melakukan gerakan matah dayung

Untuk Tari Kejei di Rejang Lembak ada Tari Balai yang hampir sama bentuknya dengan Tari Kejei,Sesuai kesepakatan Tari Balai diganti dengan Tari Kejei

Ada 2 sambei yang dibawakan oleh seorang penari laki-laki dan seorang penari perempuan secara bersahutan : Sambei Pembuka ( Pengela ),dan Sambei Andak (Penutup)
-Gerakkan Tarian
Penari memasuki arena tanpa diiringi gungkelintang,kemudian mengambil posisi duduk untuk melakukan Sambei Pengela dibawakan oleh penari laki-laki,kemudian baru melakukan gerak sembah 3 kali
Setelah sembah penari berdiri dan menari berputar ditempat sebanyak 2 kali putaran,kemudian melakukan gerak matah dayung,lalu berputar lagi ditempat satu tiga per empat putaran ( bersiap-siap untuk mengelilingi Penei satu kali lingkaran penuh ) sambil melakukan gerakan inti.
Gerakan inti tari kejei ada 2 macam yaitu gerakan tetap dan gerakan peralihan
Pada gerakan tetap penari perempuan,kedua telapak tangan menghadap kedepan setinggi bahu d depan dada,dan setelah gerakan matah dayung memegang ujung selendang
Pada gerakan tetap penari laki-laki,kedua telapak tangan menghadap ke depan setinggi kepala,dan setelah gerakan peralihan ( matah dayung ),kedua telapak tangan menghadap ke depan disamping paha.Sewaktu menari, penari laki-laki dan perempuan saling berpandangan melihat mata pasangan masing-masing.
Setelah mengililingi satu lingkaran penuh,maka gung kelintang berhenti,penari duduk untuk melakukan sambei Andak yang dibawakan oleh seorang penari perempuan,setelah itu langsung melakukan gerak sembah tiga kali.
Setelah selesai gerak sembah,penari kembali berdiri dan melakukan gerak sama persis dengan gerak setelah sambei Pengela dengan mengelilingi Penei satu lingkaran penuh.
Kemudian penari duduk ( jongkok ) masih diiringi gung kelintang,lalu sembah tiga kali,kemudian penari langsung bubar.
c. Kesan
Tari kejei merupakan tarian sakral yang berguna untuk menyambut tamu kehormatan. Setiap gerakkan tariannya melambangkan rasa hormat. Musik yang mengiringi tarian ini juga memberikan ciri khas tersendiri.

4.TARI SERAMPANG DUA BELAS


Tari ini merupakan jenis tari tradisional yang berkembang di Kesultanan Serdang di Kabupaten Serdang Bedagai (dahulu Kabupaten Deli Serdang).
a. Peranan
Tarian serampang dua belas ini dimainkan sebagai tari pergaulan yang mengandung pesan tentang perjalanan kisah anak muda dalam mencari jodoh, mulai dari perkenalan sampai memasuki tahap pernikahan. Inilah salah satu cara masyarkat Melayu Deli dalam mengajarkan tata cara pencarian jodoh kepada generasi muda. Sehingga Tari Serampang Dua Belas menjadi kegemaran bagi generasi muda untuk mempelajari proses yang akan dilalui nantinya jika ingin membangun mahligai rumah tangga.
b. Keunikan / ciri khas
-Sejarah
Nama Tari Serampang Dua Belas dahulu lebih dikenal dengan nama Tari Pulau Sari. Hal ini mengacu pada judul lagu yang mengiringi tarian tersebut, yaitu lagu Pulau Sari. Tarian ini diciptakan oleh Sauti pada era 1940-an dan digubah ulang antara tahun 1950—1960. Sauti yang lahir tahun 1903 di Pantai Cermin, Kabupaten Serdang Bedagai ketika menciptakan Tari Serampang Dua Belas sedang bertugas di Dinas PP&K Provinsi Sumatra Utara. Atas inisiatif dari Dinas yang menaunginya, Sauti diperbantukan menjadi guru di Perwakilan Jawatan Kebudayaan Sumatera Utara di Medan. Pada masa itulah sauti menciptakan beberapa kreasi tari yang terkenal hingga sekarang termasuk Tari Serampang Dua Belas. Selain Tari Serampang Dua Belas, Sauti juga berhasil menggubah bebarapa tari lain, yaitu tari jenis Tiga Serangkai yang terdiri dari Tari Senandung dengan lagu Kuala Deli, Tari Mak Inang dengan lagu Mak Inang Pulau Kampai, dan Tari Lagu Dua dengan lagu Tanjung Katung.
Pada awal perkembangannya, Tari Serampang Dua Belas hanya boleh dibawakan oleh laki-laki. Hal ini karena kondisi masyarakat pada waktu itu melarang perempuan tampil di depan umum, apalagi memperlihatkan lenggak-lenggok tubuhnya. Tetapi dengan perkembangan zaman, di mana perempuan sudah dapat berpartisipasi secara lebih leluasa dalam segala kegiatan, maka Tari Serampang Dua Belas kemudian dimainkan secara berpasangan antara laki-laki dan perempuan di berbagai pesta dan arena pertunjukan.
Hingga saat ini, Tari Serampang Dua Belas sudah berkembang ke beberapa daerah di Indonesia selain Sumatra Utara, seperti Riau, Jambi, Kalimantan, Sulawesi, bahkan sampai ke Maluku. Selain dikenal dan dimainkan di seluruh tanah air, Tari Serampang Dua Belas juga terkenal dan sering dibawakan di beberapa negara tetangga, seperti Malaysia, Singapura, Thailand, dan Hongkong. Keberadaan Tari Serampang Dua Belas karya Sauti ini, mendapat sambutan yang luar biasa di seluruh tanah air dan negara tetangga. Seiring dengan perkembangan ini, Pemerintah Daerah Kabupaten Serdang Bedagai beinisiatif untuk melindungi hak cipta tari ini sebagai aset dan kekayaan daerah tersebut. Untuk mendukung rencana ini, maka pemerintah setempat mengadakan seminar mengenai Tari Serampang Dua Belas. Hal ini dilakukan untuk memperkenalkan kembali pada masyarakat banyak tentang asal muasal dari tari ini, sehingga generasi muda tahu dan mengerti. Selain itu, diadakan juga berbagai pagelaran lomba Tari Serampang Dua Belas terutama untuk kalangan masyarakat yang berada di kawasan Kabupaten Serdang Bedagai.
- Gerakkan
Nama Tari Serampang Dua Belas sebetulnya diambil dari dua belas ragam gerakan tari yang bercerita tentang tahapan-tahapan proses pencarian jodoh hingga memasuki tahap perkawinan. Ragam I adalah permulaan tari dengan gerakan berputar sembari melompat-lompat kecil yang menggambarkan pertemuan pertama antara seorang laki-laki dan perempuan. Gerakan ini bertutur tentang pertemuan sepasang anak muda yang diselingi sikap penuh tanda tanya dan malu-malu.
Ragam II adalah gerakan tari yang dilakukan sambil berjalan kecil, lalu berputar dan berbalik ke posisi semula sebagai simbol mulai tumbuh benih-benih cinta antara kedua insan. Ragam II ini bercerita tentang mulai tumbuhnya rasa suka di antara dua hati, akan tetapi mereka belum berani untuk mengutarakannya.
Ragam III memperlihatkan gerakan berputar (tari Pusing) sebagai simbol sedang memendam cinta. Dalam tarian ini nampak pemuda dan pemudi semakin sering bertemu, sehingga membuat cinta makin lama makin bersemi. Namun, keduanya masih memendamnya tanpa dapat mengutarakannya. Gerakan dalam tarian ini menggambarkan kegundahan dua insan yang memendam rasa.
Ragam IV dilakukan dengan gerakan tarian seperti orang mabuk sebagai simbol dari dua pasang kekasih yang sedang dimabuk kepayang. Gerak tari yang dimainkan dengan melenggak-lenggok dan terhuyung-huyung seperti orang mabuk. Pada ragam ini (Tahap IV) proses pertemuan jiwa sudah mulai mendalam dan tarian ini menggambarkan kondisi kedua insan yang sedang dimabuk kepayang karena menahan rasa yang tak kunjung padam.
Ragam V dilakukan dengan cara berjalan melenggak-lenggok sebagai simbol memberi isyarat. Pada ragam ini, perempuan berusaha mengutarakan rasa suka dan cinta dengan memberi isyarat terhadap laki-laki, yaitu dengan gerakan mengikuti pasangan secara teratur. Gerakan tari pada Ragam V ini sering juga disebut dengan ragam gila.
Ragam VI merupakan gerakan tari dengan sikap goncet-goncet sebagai simbol membalas isyarat dari kedua insan yang sedang dilanda cinta. Pada ragam ini, digambarkan pihak laki-laki yang mencoba menangkap isyarat yang diberikan oleh perempuan dengan menggerakkan sebelah tangan. Si pemuda dan pemudi kemudian melakukan tarian dengan langkah yang seirama antara pemuda dan pemudi.
Ragam VII dimulai dengan menggerakkan sebelah kaki kiri/kanan sebagai simbol menduga. Hal ini menggambarkan terjadinya kesepahaman antara dua pasang kekasih dalam menangkap isyarat yang saling diberikan. Dari isyarat ini mereka telah yakin untuk melanjutkan kisah yang telah mereka rajut hingga memasuki jenjang perkawinan. Setelah janji diucapkan, maka sepasang kekasih yang sedang dimabuk asmara tersebut pulang untuk bersiap-siap melanjutkan cerita indah selanjutnya.
Ragam VIII dilakukan dengan gerakan melonjak maju-mundur simbol proses meyakinkan diri. Gerakan ini dilakukan dengan melompat sebanyak tiga kali yang dilakukan sembari maju-mundur. Muda-mudi yang telah berjanji, mecoba kembali meresapi dan mencoba meyakinkan diri untuk memasuki tahap kehidupan selanjutnya. Gerakan tari dilakukan dengan gerak bersuka ria yang menunjukkan sepasang kekasih sedang asik bersenda-gurau sebelum memasuki jenjang pengenalan dengan kedua keluarga besar.
Ragam IX adalah gerakan tari yang dilakukan dengan melonjak sebagai simbol menunggu jawaban. Gerakan tari menggambarkan upaya dari muda-mudi untuk meminta restu kepada orang tua agar menerima pasangan yang mereka pilih. Kedua muda-mudi tersebut berdebar-debar menunggu jawaban dan restu orang tua mereka.
Ragam X menggambarkan gerakan saling mendatangi sebagai simbol dari proses peminangan dari pihak laki-laki terhadap perempuan. Setelah ada jawaban kepastian dan restu dari kedua orang tua masing-masing, maka pihak pemuda mengambil inisiatif untuk melakukan peminangan terhadap pihak perempuan. Hal ini dilakukan agar cinta yang sudah lama bersemi dapat bersatu dalam sebuah ikatan suci, yaitu perkawinan.
Ragam XI memperlihatkan gerakan jalan beraneka cara sebagai simbol dari proses mengantar pengantin ke pelaminan. Setelah lamaran yang diajukan oleh pemuda diterima, maka kedua keluarga akan melangsungkan perkawinan. Gerakan tari biasanya dilakukan dengan nuansa ceria sebagai ungkapan rasa syukur menyatunya dua kekasih yang yang sudah lama dimabuk asmara menuju pelaminan dengan hati yang berbahagia.
c.Kesan
Tari Serampan dua belas menggambarkan tentang kisah cinta anak muda di Deli serdang. Tarian ini bias menjadi sebuah nasehat bagi muda-mudi. Tarian ini sangat unik karena memiliki 12 ragam gerak tarian yang saling berketerkaian membentuk sebuah tarian yang memiliki cerita.


5.TARI SAMAN

Tari ini berasal dari dataran tinggi tanah Gayo. Di ciptakan oleh seorang Ulama Aceh bernama Syekh Saman. Pada mulanya tarian ini hanya merupakan permainan rakyat biasa yang disebut Pok Ane. Melihat minat yang besar masyarakat Aceh pada kesenian ini maka oleh Syekh disisipilah dengan syair-syair yang berisi Puji-pujian kepada Allah SWT. Sehingga Saman menjadi media dakwah saat itu. Dahulu latihan Saman dilakukan di bawah kolong Meunasah (sejenis surau, saat itu bangunan aceh masih bangunan panggung). Sehingga mereka tidak akan ketinggalan untuk shalat berjamaah.
Sejalan kondisi Aceh dalam peperangan maka syekh menambahkan syair-syair yang manambah semangat juang rakyat Aceh. Tari ini terus berkembang sesuai kebutuhannya. Sampai sekarang tari ini lebih sering di tampilkan dalam perayaan-perayaan keagamaan dan kenegaraan.
a.Peranan
Pada masa lalu, Tari Saman biasanya ditampilkan untuk merayakan peristiwa – peristiwa penting dalam adat dan masyarakat Aceh. Selain itu biasanya tarian ini juga ditampilkan untuk merayakan kelahiran Nabi Muhammad. Pada kenyataannya nama “Saman” diperoleh dari salah satu ulama besar Aceh, Syech Saman.Tari Saman biasanya ditampilkan menggunakan iringan alat musik, berupa gendang dan menggunakan suara dari para penari dan tepuk tangan mereka yang biasanya dikombinasikan dengan memukul dada dan pangkal paha mereka sebagai sinkronisasi dan menghempaskan badan ke berbagai arah.
b.Keunikan/ ciri khas
Tarian ini dipandu oleh seorang pemimpin yang lazimnya disebut Syech. Karena keseragaman formasi dan ketepatan waktu adalah suatu keharusan dalam menampilkan tarian ini, maka para penari dituntut untuk memiliki konsentrasi yang tinggi dan latihan yang serius agar dapat tampil dengan sempurna.
Tarian ini dilakukan secara berkelompok, sambil bernyanyi dengan posisi duduk berlutut dan berbanjar/bersaf tanpa menggunakan alat musik pengiring.
Karena kedinamisan geraknya, tarian ini banyak dibawak/ditarikan oleh kaum pria, tetapi perkembangan sekarang tarian ini sudah banyak ditarikan oleh penari wanita maupun campuran antara penari pria dan penari wanita. Tarian ini ditarikan kurang lebih 10 orang, dengan rincian 8 penari dan 2 orang sebagai pemberi aba-aba sambil bernyanyi.
Bagi para penikmat seni tari, Saman menjadi salah satu primadona dalam pertunjukan. Dalam setiap penampilannya, selain menyedot perhatian yang besar juga menyedot para penikmat seni tari. Tarian Saman termasuk salah satu tarian yang cukup unik, karena hanya menampilkan gerak tepuk tangan dan gerakan-gerakan lainnya, seperti gerak badan, kepala dan posisi badan. Keunikan lainnya terlihat dari posisi duduk para penari dan goyangan badan yang dihentakkan ke kiri atau ke kanan, ketika syair-syair dilagukan.
Tari ini biasanya dimainkan oleh belasan atau puluhan laki-laki, tetapi jumlahnya harus ganjil. Namun, dalam perkembangan selanjutnya, tarian ini dimainkan pula oleh kaum perempuan atau campuran antara laki-laki dan perempuan. Dan tentunya dengan modifikasi gerak lainnya. Saya kadang bertanya bagaimana orang sebanyak itu bisa dengan serentak memainkan tarian yang memiliki kecepatan tinggi? Selain latihan tentunya, pasti ada formasi tertentu dalam meletakkan tiap-tiap penari itu sehingga kerapatan dan keseimbangan tarian terlihat harmonis dan dinamis.
Hampir semua tarian Aceh dilakukan beramai-ramai. Ini memerlukan kerjasama dan saling percaya antara syeikh (pemimpin dalam tarian) dengan para penarinya. Namun apa saja unsur yang membuat tarian ini menjadi begitu indah dalam gerak, irama dan kekompakan tidak banyak kita mengetahuinya.
Sekarang mari kita mulai mengupas unsur pendukung dalam tari saman ini. Mungkin saat kita mengetahui segala aspek yang terdapat dalam tarian ini, kita dapat lebih memahami. Dan mendapatkan tidak hanya keindahan namun juga makna filosofi dari posisi, gerak, syair yang terlantun saat pertunjukan Saman di gelar.
Dalam penampilan yang biasa saja (bukan pertandingan) dimana adanya keterbatasan waktu, Saman bisa saja dimainkan oleh 10 – 12 penari, akan tetapi keutuhan Saman setidaknya didukung 15 – 17 penari. Yang mempunyai fungsi sebagai berikut :
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
* Nomor 9 disebut Pengangkat
Pengangkat adalah tokoh utama (sejenis syekh dalam seudati) titik sentral dalam Saman, yang menentukan gerak tari, level tari, syair-syair yang dikumandangkan maupun syair-syair sebagai balasan terhadap serangan lawan main (Saman Jalu / pertandingan)
* Nomor 8 dan 10 disebut Pengapit
Pengapit adalah tokoh pembantu pengangkat baik gerak tari maupun nyanyian/ vokal
* Nomor 2-7 dan 11-16 disebut Penyepit
Penyepit adalah penari biasa yang mendukung tari atau gerak tari yang diarahkan pengangkat. Selain sebagai penari juga berperan menyepit (menghimpit). Sehingga kerapatan antara penari terjaga, sehingga penari menyatu tanpa antara dalam posisi banjar/ bershaf (horizontal) untuk keutuhan dan keserempakan gerak.
* Nomor 1 dan 17 disebut Penupang
Penupang adalah penari yang paling ujung kanan-kiri dari barisan penari yang duduk berbanjar. Penupang selain berperan sebagai bagian dari pendukung tari juga berperan menupang/ menahan keutuhan posisi tari agar tetap rapat dan lurus. Sehingga penupang disebut penamat kerpe jejerun (pemegang rumput jejerun). Seakan-akan bertahan memperkokoh kedudukan dengan memgang rumput jejerun (jejerun sejenis rumput yang akarnya kuat dan terhujam dalam, sukar di cabut.
Tari saman ditarikan dalam posisi duduk. Termasuk dalam jenis kesenian ratoh duk (tari duduk). Yang kelahirannya erat berkaitan dengan masuk dan berkembangnya agama islam. Dimana posisi penari duduk berlutut, berat badan tertekan kepada kedua telapak kaki. Pola ruang pada tari saman juga terbatas pada level, yakni ketinggian posisi badan. Dari posisi duduk berlutut berubah ke posisi diatas lutut (Gayo – berlembuku) yang merupakan level paling tinggi, sedang level yang paling rendah adalah apabila penari membungkuk badan kedepan sampai 45o (tungkuk) atau miring kebelakang sampai 60o (langat). Terkadang saat melakukan gerakan tersebut disertai gerakan miring ke kanan atau ke kiri yang disebut singkeh. Ada pula gerak badan dalam posisi duduk melenggang ke kanan-depan atau kiri-belakang (lingang).
Selain posisi duduk dan gerak badan, gerak tangan sangat dominan dalam tari saman. Karena dia berfungsi sebagai gerak sekaligus musik. Ada yang disebut cerkop yaitu kedua tangan berhimpit dan searah. Ada juga cilok, yaitu gerak ujung jari telunjuk seakan mengambil sesuatu benda ringan seperti garam. Dan tepok yang dilakukan dalam berbagai posisi (horizontal/ bolak-balik/ seperti baling-baling). Gerakan kepala seperti mengangguk dalam tempo lamban sampai cepat (anguk) dan kepala berputar seperti baling-baling (girek) juga merupakan ragam gerak saman. Kesenyawaan semua unsur inilah yang menambah keindahan dan keharmonisan dalam gerak tari saman.
Karena tari saman di mainkan tanpa alat musik, maka sebagai pengiringnya di gunakan tangan dan badan. Ada beberapa cara untuk mendapatkan bunyi-bunyian tersebut:
1. Tepukan kedua belah tangan. Ini biasanya bertempo sedang sampai cepat
2. Pukulan kedua telapak tangan ke dada. Biasanya bertempo cepat
3. Tepukan sebelah telapak tangan ke dada. Umunya bertempo sedang.
4. Gesekan ibu jari dengan jari tengah tangan (kertip). Umunya bertempo sedang.
Dan nyanyian para penari menambah kedinamisan dari tarian saman. Dimana cara menyanyikan lagu-lagu dalam tari saman dibagi dalam 5 macam :
1. Rengum, yaitu auman yang diawali oleh pengangkat.
2. Dering, yaitu regnum yang segera diikuti oleh semua penari.
3. Redet, yaitu lagu singkat dengan suara pendek yang dinyanyikan oleh seorang
penari pada bagian tengah tari.
4. Syek, yaitu lagu yang dinyanyikan oleh seorang penari dengan suara panjang
tinggi melengking, biasanya sebagai tanda perubahan gerak
5. Saur, yaitu lagu yang diulang bersama oleh seluruh penari setelah dinyanyikan
oleh penari solo.
Dalam setiap pertunjukan semuanya itu di sinergikan sehingga mengahasilkan suatu gerak tarian yang mengagumkan. Jadi kekuatan tari Saman tidak hanya terletak pada syairnya saja namun gerak yang kompak menjadi nilai lebih dalam tarian. Ini boleh terwujud dari kepatuhan para penarinya dalam memainkan perannya masing-masing.


c.Kesan
Tarian saman sangat memukau dengan gerakkannya yang cepat dan membutuhkan kerjasama serta membutuhkan konsentrasi tinggi para penari.

6.Tari Cakalele dari Maluku Tengah

Tari Cakalele merupakan tarian tradisional dari daerah Maluku.
a.Peranan
Tari Cakalele disebut juga dengan tari kebesaran, karena digunakan untuk penyambutan para tamu agung seperti tokoh agama dan pejabat pemerintah yang berkunjung ke bumi Maluku.
b.Keunikan/ Ciri Khas
Cakalele merupakan tarian tradisional Maluku yang dimainkan oleh sekitar 30 laki-laki dan perempuan. Para penari laki-laki mengenakan pakaian perang yang didominasi oleh warna merah dan kuning tua. Di kedua tangan penari menggenggam senjata pedang (parang) di sisi kanan dan tameng (salawaku) di sisi kiri, mengenakan topi terbuat dari alumunium yang diselipkan bulu ayam berwarna putih.
Sedangkan penari perempuan mengenakan pakaian warna putih sembari menggenggam sapu tangan (lenso) di kedua tangannya. Para penari Cakalele yang berpasangan ini, menari dengan diiringi musik beduk (tifa), suling, dan kerang besar (bia) yang ditiup.
Keistimewaan tarian ini terletak pada tiga fungsi simbolnya.
(1) Pakaian berwarna merah pada kostum penari laki-laki, menyimbolkan rasa
heroisme terhadap bumi Maluku, serta keberanian dan patriotisme orang Maluku
ketika menghadapi perang.
(2) Pedang pada tangan kanan menyimbolkan harga diri warga Maluku yang harus
dipertahankan hingga titik darah penghabisan.
(3) Tameng (salawaku) dan teriakan lantang menggelegar pada selingan tarian
menyimbolkan gerakan protes terhadap sistem pemerintahan yang dianggap tidak
memihak kepada masyarakat.
c. Kesan
Tarian ini bernuansakan peperangan serta memiliki nilai simbolis yang tinggi dalam tariannya.





8. tari rejang dari kota Bali

Tari Penyambutan di Inspirasi Tari Kejai yang sakral dan Agung di Tanah Rejang. Tari Penyambutan adalah Tari Kreasi Baru yang diatur sedekat mungkin dengan Tari Kejai. Terinspirasi oleh tari Kejai karena Suku Rejang sendiri jaman dahulu tidak mempunyai Tari Penyambutan, di jaman dahulu penyambutan tamu dilakukan dengan upacara adat.
a.Peranan
Tari penyambutan ini dipersembahkan untuk Penyambutan Tamu, seperti Pejabat Tinggi Negara, Menteri, Bupati yang berkunjung ke Tanah Rejang, atau pada even-even lain yang bersifat ceremonial, seperti pada acara penyambutan piala Adipura yang tiba di Kota Curup tanggal 7 juni lalu.

b.Keunikan/ Ciri Khas
-Jumlah Penari
Jumlah penari tidak dibatasi,sesuai dengan tempat,bisa putra bisa pula putri, bisa juga berpasangan. Di Rejang Lembak Tari Penyambutan disebut Tari Kurak, namun dalam pembahasan disepakati menggunakan Tari Penyambutan yang telah dibakukan.
-Musik yang mengiringi Tari Penyambutan
Di inspirasi oleh tarian sakral dari Tanah Rejang, musik dan alat musik Tari Penyambutan memakai alat musik khas tradisional Suku Rejang, yaitu gong dan kalintang, yang dari jaman dahulu kala di pakai pada musik pengiring tarian sakral dan agung Suku Rejang yaitu Tari Kejai. Pada umumnya dipakai irama lagu Lalan belek dan Tebo Kabeak.

c.Kesan
Tarian Kreasi ini diiringi oleh musik daerah rejang. Tari ini memiliki gerakkan yang seirama dengan alat musik khas dari Rejang.

9. Tari kebasaran dari Minahasa

Tarian Kabasaran merupakan salah satu tarian tradisional Minahasa.
a.Peranan
Pada jaman dahulu, para penari Kabasaran hanya menjadi penari pada upacara-upacara adat. Namun, apabila Minahasa dalam keadaan perang, maka para penari Kabasaran menjadi waranei (prajurit perang). Dalam kehidupan sehari-hari, waranei ini berprofesi sebagai petani. Kini, tarian Kawasaran atau Kabasaran acapkali ditampilkan untuk menyambut tamu-tamu daerah maupun ditampilkan pada festival-festival kebudayaan di Sulawesi Utara.
b.Keunikan/ Ciri khas

Tarian Kabasaran amat berbeda dengan tarian lainnya di Indonesia yang umumnya mengumbar senyum dengan gerakan yang lemah gemulai. Tarian ini didominasi dengan warna merah, rias wajah yang sangar, serta lantunan musik yang membakar semangat. Tak hanya itu, mereka dibekali pedang dan tombak tajam, sehingga membuat tarian Kabasaran terkesan rancak dan garang.
Tarian ini merupakan tarian keprajuritan tradisional Minahasa, yang diangkat dari kata ‘wasal‘ yang bermakna ayam jantan yang dipotong jenggernya agar sang ayam menjadi lebih garang dalam bertarung. Tarian ini diiringi oleh suara tambur atau gong kecil. Alat musik pukul seperti gong, tambur atau kolintang disebut pa ‘wasalen dan para penarinya disebut kawasalan, yang berarti ‘menari dengan meniru gerakan dua ayam jantan yang sedang bertarung.
Tarian ini tidak dimainkan sendiri, namun berkelompok. Para penari memakai pakaian merah, mata melotot, wajah garang, diiringi tambur atau gong kecil sembari menyondang pedang dan tombak tajam. Bentuk dasar dari tarian ini adalah sembilan jurus pedang (santi) atau sembilan jurus tombak (wengkouw) dengan langkah kuda-kuda 4/4 yang terdiri dari dua langkah ke kiri, dan dua langkah ke kanan.
Tiap penari kabasaran memiliki satu senjata tajam yang merupakan warisan dari leluhurnya yang terdahulu karena tarian Kabasaran merupakan keahlian turun-temurun. Tarian ini umumnya terdiri dari tiga babak. Babak-babak tersebut terdiri dari cakalele, lumoyak, dan lalaya‘an.
c.Kesan
Tarian yang multi fungsi, benar-benar menggambarkan suasana perang. Dengan riasan, property serta gerakkan yang penuh siasat.


Selasa, 25 Januari 2011

DEPRESI SEKOLAH!! GURU, AKU SEMUA YANG BUAT TUGAS ITU

TULISAN INI AKU BUAT UNTUK KALIAN YANG SECARA GA LANGSUNG ATAU MUNGKIN EMANG BERMAKSUD MENINDAS ORANG YANG RAJIN TAPI PENDIAM...

SETIAP KALI GURU DIKELAS MEMBERIKAN TUGAS "KELOMPOK" , GUA JADI BUDAK...
TAU GAG?!
KESERIUSAN AKU DALAM MENGERJAKAN TUGAS DARI GURU ITU HANYA DIMANFAATKAN OLEH KALIAN..
PIKIR KALIAN TU, GIMANA TUGAS ITU BISA SELESAI?!
SAMPAI JAM 2 AKU NYARI INFO LEWAT INTERNET, BUKU, PEMIKIRAN,,,,100% KERJA GUA,,, TAPI DI COVER GUA MASIH BERBAIK HATI NULIS NAMA KALIAN,,,,
LO GUA MAEN ITUNGAN, BERAPA LISTRIK UNTUK GUA MAKE COMPI, BIAYA BUAT NYARI INFO DI INTERNET, SUSAH PAYAH OTAK GUA BERPIKIR, WAKTU GUA, TENAGA GUA!
LO SEMUA HANYA TINGGAL NERIMA DALAM BENTUK JADI... GURU GA AKAN TAU KALO DIBALIK NILAI TUGAS ITU 100% GUA YG KERJAIN,,,,

UNTUK GURU SMAN 1 CURUP... TUGAS KELOMPOK TU RATA" GUA KERJAIN SENDIRI,,,,
POTENSI GUA.....PIKIRAN GUA,,,,,
GUA TERTEKAN DARI SEGALA....DARI LO TEMEN! DARI TUGAS KELOMPOK GURU....DARI ORTU...
LO GAG PUNYA WAKTU....GUA JUGA GAG ADA WAKTUU.... GUA JUGA LES...GUA JUGA MAU BELAJAR.... LO PIKIR GUA LEBIH GAG PUNYA WAKTU KETIMBANG LU...

MULAI DETIK INI, WHATEVER LAH.... GUA GAG MAU KERJA KELOMPOK.... OK KERJA KELOMPOK TPI YG TALK LESS DO MORE!
UNTUK APA BIKIN KELOMPOK.... GUA BISA SENDIRI KOK
CUKUP GUA BERBAIK HATI,,,
KALO LO SEMUA NGEBACA POSTING INI,,, BERCERMIN LAH,,,,GIMANA LO NGANGAP ORANG KAYAK GUA....GUA JUGA PENGEN CUMAN IKUT NUMPANG NAMA,,,,
DAPET NILAI SAMA....

GAK PEKA LO .... GAG ADA YANG NAMANYA TEMENAN YG TULUS TU

Senin, 24 Januari 2011

Perkembangan Konstitusi Indonesia

A. PERIODE BERLAKUNYA KONSTITUSI
Konstitusi di Indonesia termasuk konstitusi tertulis. Perkembangan konstitusi Indonesia terus berkembang, sejak UUD 1945 disahkan sebagai undang-undang dasar negara oleh PPKI pada tanggal 18 Agustus 1945. Sejak tanggal 27 Desember 1949, di Indonesia berlaku Konstitusi RIS, dan sejak tanggal 17 Agustus 1950 di Indonesia berlaku UUDS 1950. Dekrit Presiden 5 Juli 1959 kembali memberlakukan UUD 1945, dengan dikukuhkan secara aklamasi oleh DPR pada tanggal 22 Juli 1959.

Pembagian periode pelaksanaan kostitusi dalam sejarah perjalanan Bangsa Indonesia beserta sistematika dari masing-masing konstitusi adalah sebagai berikut :
1. UUD 1945 Sebelum Amandemen (18 Agustus 1945- 27 Desember 1949)
UUD 1945 dinyatakan sebagai hukum dasar yang sah dan berlaku di Indonesia sejak ditetapkan pada tanggal 18 Agustus 1945 oleh PPKI (Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia). Rumusan UUD 1945 sebenarnya menggunakan rumusan hasil sidang BPUPKI yang sudah mengalami perubahan dan penyempurnaan dan ditetapkan pada sidang PPKI.
Sistematika UUD 1945 terdiri dari tiga bagian yaitu:
a. Pembukaan terdiri dari empat alinea.
b. Batang Tubuh terdiri dari 16 Bab, 37 Pasal. IV Aturan Peralihan dan II Aturan Tambahan.
c. Penjelasan.
Pembukaan UUD 1945 yang terdiri dari empat alinea itu, juga mempunyai pokok-pokok pikiran yang sangat penting, yaitu:
a. Negara Indonesia adalah suatu negara yang berdasarkan paham negara persatuan.
b. Dasar negara adalah Pancasila, yaitu.
1) Ketuhanan Yang Maha Esa.
2) Kemanusiaan yang adil dan beradab.
3) Persatuan Indonesia.
4) Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan.
5) Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Batang tubuh UUD 1945, yang dipertegas dalam penjelasan UUD 1945, mengatur tentang sistem pemerintahan negara, yaitu:
a) Indonesia adalah negara yang berdasar atas hukum (Pasal 1).
b) Sistem kostitusional, yaitu pemerintah berdasar atas konstitusi (hukum dasar), jadi tidak bersifat kekuasaan yang tidak terbatas. (Pasal 1)
c) Presiden ialah penyelenggara pemerintah negara menurut Undang-Undang Dasar (Pasal 4).
d) Presiden dibantu oleh menteri-menteri negara, yang diangkat dan diberhentikan oleh Presiden(Pasal 17).
e) Kekuasaan kepala negara tidak tak terbatas, kepala negara harus tunduk pada Konsitusi (Pasal 4).
f) DPR tidak dapat dibubarkan oleh Presiden (Pasal 7).

Undang-Undang Dasar 1945 pelaksanaan aturan pokok ketatanegaraan menjadi 2 periode, yaitu:
a. Periode, 18 Agustus 1945 — 14 November 1945

-Bentuk negara : negara kesatuan
-Bentuk pemerintahan : republik
-Bentuk kabinet : kabinet presidensial

b. Periode 14 November 1945 — 27 Desember 1949
-Bentuk negara : negara kesatuan
-Bentuk pemerintahan : republik
-Bentuk kabinet : kabinet parlementer

2. Konstitusi Republik Indonesia Serikat( 27 Desember 1949 – 17 Agustus 1950)
Konstitusi Republik Indonesia Serikat, atau lebih dikenal dengan atau Konstitusi RIS adalah konstitusi yang berlaku di Republik Indonesia Serikat sejak tanggal 27 Desember 1949 (yakni tanggal diakuinya kedaulatan Indonesia dalam bentuk RIS) hingga diubahnya kembali bentuk negara federal RIS menjadi negara kesatuan RI pada tanggal 17 Agustus 1950.
Perubahan bentuk negara dari negara kesatuan menjadi negara serikat mengharuskan adanya penggantian UUD, sehingga disusunlah naskah UUD RIS & dibuat oleh delegasi RI serta delegasi BFO pada KMB. UUD yg diberi nama Konstitusi RIS tersebut mulai berlaku tgl 27 Desember 1949, yg terdiri atas Mukadimah berisi 4 alinea, Batang Tubuh yg berisi 6 bab & 197 pasal, serta sebuah lampiran.
Konstitusi RIS adalah sebuah konstitusi yang bersifat sementara, yang dalam waktu secepat-cepatnya. Konstituante bersama dengan pemerintah akan menetapkan konstitusi baru menggantikan konstitusi ini. Bentuk negara menurut konstitusi ini adalah negara serikat dan bentuk pamerintahannya ialah republik (Pasal 1 ayat 1 KRIS). Kedaulatan negara dilakukan oleh pemerintah bersama-sama Dewan Perwakilan Rakyat (Pasal 1 ayat 2 KRIS).
Sedangkan alat-alat kelengkapan RIS adalah:
a. Presiden
b. Menteri
c. Senat
d. Dewan Perwakilan Rakyat (DPR)
e. Mahkamah Agung (MA)
f. Dewan Pengawas Keuangan (DPK)

Sistem pemerintahan menurut konstitusi RIS dapat dijelaskan sebagai berikut:

a. Pemerintahan dijalankan oleh Presiden bersama-sama para menteri dengan tujuan untuk menyelenggarakan kesejahteraan Indonesia dan mengurus supaya konstitusi UU Federal dan peraturan-peraturan lainnya yang berlaku untuk RIS dijalankan.
b. Presiden adalah kepala negara yang kekuasaannya tidak dapat diganggu gugat dan dipilih
orang-orang yang dikuasakan oleh pemerintah daerah-daerah bagian.
c. Sistem kabinet adalah kabinet yang bertanggung jawab (cabinet government) kepada perdana menteri.
d. Kabinet tidak dapat dipaksa untuk meletakkan jabatannya oleh DPR pertama RIS.
e. RIS mengenal sistem perwakilan bikameral (dua kamar), yaitu Senat dan DPR.
Konstitusi RIS 1949 disahkan melalui keputusan presiden pada tanggal 31 Januari 1950 No.48 (LN.50-3) dan diundangkan pada tanggal 6 Februari 1950.
Konstitusi RIS mengatur ketatanegaraan sebagai berikut:
-Bentuk negara : negara federasi/serikat
-Bentuk pemerintahan : republik
-Bentuk kabinet : kabinet parlementer

Sistematika konstitusi RIS,yaitu:
a. Pembukaan terdiri dari empat alinea/ paragraf.
b. Batang Tubuh terdiri dari 6 Bab, 197 Pasal.
c. Tidak ada penjelasan.


3. Undang- Undang Dasar Sementara 1950
Sebelum Republik Indonesia Serikat dinyatakan bubar, pada saat itu terjadi demo besar-besaran menuntut pembuatan suatu Negara Kesatuan. Maka melalui perjanjian antara tiga negara bagian, Negara Republik Indonesia, Negara Indonesia Timur, dan Negara Sumatera Timur dihasilkan perjanjian pembentukan Negara Kesatuan pada tanggal 17 Agustus 1950.
Sejak 17 Agustus 1950, Negara Indonesia diperintah dengan menggunakan Undang-Undang Dasar Sementara Republik Indonesia 1950 yang menganut sistem kabinet parlementer.
Undang-Undang Dasar Sementara Republik Indonesia, atau dikenal dengan UUDS 1950, adalah konstitusi yang berlaku di negara Republik Indonesia sejak 17 Agustus 1950 hingga dikeluarkannya Dekrit Presiden 5 Juli 1959.
UUDS 1950 ditetapkan berdasarkan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1950 tentang Perubahan Konstitusi Sementara Republik Indonesia Serikat menjadi Undang-Undang Dasar Sementara Republik Indonesia, dalam Sidang Pertama Babak ke-3 Rapat ke-71 DPR RIS tanggal 14 Agustus 1950 di Jakarta.
UUDS 1950 dinamakan "sementara", karena hanya bersifat sementara, menunggu terpilihnya Konstituante hasil pemilihan umum yang akan menyusun konstitusi baru. Pemilihan Umum 1955 berhasil memilih Konstituante secara demokratis, namun Konstituante gagal membentuk konstitusi baru hingga berlarut-larut.
Pada masa ini terjadi banyak pergantian kabinet diakibatkan situasi politik yang tidak stabil. Tercatat ada 7 kabinet pada masa ini.
• 1950-1951 - Kabinet Natsir
• 1951-1952 - Kabinet Sukiman-Suwirjo
• 1952-1953 - Kabinet Wilopo
• 1953-1955 - Kabinet Ali Sastroamidjojo I
• 1955-1956 - Kabinet Burhanuddin Harahap
• 1956-1957 - Kabinet Ali Sastroamidjojo II
• 1957-1959 - Kabinet Djuanda

Berdasarkan UUD 1950 maka bentuk ketatanegaraan seperti bentuk negara, pemerintahan dan cabinet adalah seperti berikut:
Konstitusi RIS mengatur ketatanegaraan sebagai berikut:
-Bentuk negara : negara kesatuan
-Bentuk pemerintahan : republik
-Bentuk kabinet : kabinet parlementer

Sistematika konstitusi RIS,yaitu:

a. Pembukaan terdiri dari empat alinea/ paragraf. Namun rumusannya tidak sama dengan UUD 1945
b. Batang Tubuh terdiri dari 6 Bab, 146 Pasal.
c. Tidak ada penjelasan.

4. Undang- Undang Dasar 1945 Amandemen ( 5 Juli 1959- sekarang)
Karena situasi politik pada Sidang Konstituante 1959 dimana banyak saling tarik ulur kepentingan partai politik seperti berbeda-bedanya garis politik partai-partai politik yang berakibat seringnya terjadi pergantian kabinet.Serta gagalnya Dewan Konstituante untuk menetapkan UUD yang baru, maka maka pada tanggal 5 Juli 1959 Presiden Soekarno mengeluarkan dekrit yang berisi:
1) Pembubaran Konstituante
2) Berlakunya kembaii UUD 1945 dan tidak berlakunya UUDS 1950.
3) Akan dibentuk dalam waktu dekat MPRS (Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara) dan DPAS (Dewan Pertimbangan Agung Sementara)
Dengan Dekrit Presiden maka negara Republik Indonesia dengan resmi menggunakan UUD 1945 kembali. Sejak saat itu UUD 1945 berlaku hingga sekarang, walaupun dalam pelaksanaannya masih terdapat penyimpangan-penyimpangan. Pada 1998 UUD 1945 mengalami amandemen oleh MPR terutama pada bagian batang tubuh.
Sejak itulah, bangsa Indonesia kembali memakai konstitusi UUD 1945, yang memiliki sistem ketatanegaraan sebagai berikut :
a. Bentuk negara : negara kesatuan
b. Bentuk pemerintahan : republik
c. Bentuk kabinet : presidensial

Setelah berakhirnya masa orde lama dan orde baru, bangsa Indonesia memasuki masa reformasi. Masa reformasi ditandai dengan adanya keterbukaan dan transparasi di segala bidang. Untuk menyelaraskan perkembangan zaman yang semakin kompleks maka kostitusi-pun harus diadakan perubahan. Akhirnya, UUD 1945 mengalami amandemen/perubahan pada beberapa pasalnya.
Hingga tanggal 10 Agustus 2002, UUD 1945 telah empat kali diamandemen oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR). Perubahan UUD 1945 dilakukan pada :
1. Perubahan I diadakan pada tanggal 19 Oktober 1999;
Pada amandemen ini, pasal-pasal UUD 1945 yang diubah ialah 9 pasal yaitu: Pasal 5 ayat (1), 7, 9 ayat (1) dan (2), 13 ayat (2) dan (3),14 ayat (1) dan (2), 15, 17 ayat (2) dan (3), 20 ayat (1), (2), (3) dan (4), 21 ayat (1).
2. Perubahan II diadakan pada tanggal 18 Agustus 2000;
Pada amandemen II ini, pasal-pasal UUD 1945 yang diubah ialah 24 pasal yaitu: Pasal 18 ayat (1) s/d (7), 18A ayar (1) dan (2), 18B ayat (1) dan (2), 19 ayat (1) s/d (3), 20 ayat (5), 20A ayat (1) s/d (4), 22A, SSB, 25A, 26 ayat (2) dan (3), 27 ayat (3), 28A, 28B ayat (1) dan (2), 28D ayat (1) s/d (4), 28E ayat (1) s/d (3), 28F, 28G ayat (1) dan (2), 28H ayat (1) s/d (4), 28I ayat (1) s/d (5), 28J ayat (1) dan (2), 30 ayat (1) s/d (5), 36A, 36B, 36C.
3. Perubahan III diadakan pada tanggal 9 November 2001;
Pada amandemen III ini, pasal-pasal UUD 1945 yang diubah ialah 19 pasal yaitu: Pasal 1 ayat (2) dan (3), 3 ayat (1) s/d (3), 6 ayat (1) s/d (3), 6A ayat (1), (2), (3) dan (5), 7A, 7B ayat (1) s/d (7), 7C, 8 ayat (1) s/d (3), 11 ayat (2) dan (3), 17 ayat (4), 22C ayat (1) s/d (4), 22D ayat (1) s/d (4), 22E ayat (1) s/d (3), 23F ayat (1) dan (2), 23G ayat (1) dan (2), 24 ayat (1) dan (2), 24A ayat (1) s/d (5), 24B ayat (1) s/d (4), 24C ayat (1) s/d (6).
4. Perubahan IV diadakan pada tanggal 10 Agustus 2002
Pada amandemen IV ini, pasal-pasal UUD 1945 yang diubah ialah 17 pasal yaitu: pasal-pasal : 2 ayat (1), 6A ayat (4), 8 ayat (3), 11 ayat (1), 16 23B, 23D, 24 ayat (3), 31 ayat (1) s/d (5), 32 ayat (1) dan (2), 33 ayat (4) dan (5), 34 ayat (1) s/d (4), 37 ayat (1) s/d (5), Aturan Peralihan Pasal I s/d III, aturan Tambahan pasal I dan II.
Dengan diberlakukannya amandemen UUD 1945 sebanyak 4 kali maka berdasarkan pasal 2 Aturan Tambahan, UUD bangsa Indonesia adalah naskah yang terdiri atas pembukaan dan pasal-pasalnya. Akhirnya, sistematika UUD 1945 setelah diamandemen adalah sebagai berikut :
1. Pembukaan UUD 1945 terdiri atas 4 alinea
2. Batang tubuhUUD 1945 terdiri atas 20 Bab, 37 pasal , 3 pasal Aturan Peralihan dan 2 pasal Aturan Tambahan
3. Penjelasan UUD 1945

b. FUNGSI DAN TAHAPAN PERUBAHAN UUD 1945
1. FUNGSI PERUBAHAN UUD 1945
Fungsi perubahan terhadap Undang-undang dasar 1945 adalah untuk perbaharuan, agar UUD 1945 bisa berkembang sesuai jaman, mampu menyesuaikan diri terhadap perkembangan masyarakat.
Sifat pokok perubahan konstitusi, diantaranya adalah sebagai berikut :
a. Luwes (flexible), konstitusi member ruang bebas kemungkinan adanya perubahan terhadap konstitusi sesuai dengan perkembangan masyarakat.
b. Kaku (rigid), mudah tidaknya kemungkinan adanya perubahan konstitusi untuk mengikuti perkembangan zaman.
Fungsi perubahan konstitusi adalah :
1. Mengubah pasal-pasal dalam konstitusi yang tidak jelas dan tidak tegas salam memberikan pengaturan. Akibatnya, banyak hal yang dengan mudah dapat ditafsirkan oleh siapa saja, tergantung pada kepentingan orang-orang yang menafsirkannya.
2. Mengubah dan/atau menambah pengaturan-prngaturan di dalam konstitusi yang terlampau singkat dan tidak lengkap serta terlalu banyak mendelegasikan pengaturan selanjutnya kepada undang-undang dan ketetapan lainnya.
3. Memperbarui beberapa ketentuan yang sudah tidak sesuai lagi dengan kondisi politik dan ketatanegaraan suatu negara.
Perubahan UUd 1945 diharapkan dapat menjadikan UUD 1945 semakin baik, agar kelemahan yang terdapat dalam UUD 1945 dapat diperbaiki. Hal –hal dalam UUD 1945 yang telah mengalami perubahan atau perbaikan diantaranya sebagai berikut :
a. Pembatasan kekuasaan presiden
b. Penegasan peran kekuasaan legislatif Indonesia
c. Dicantumkan hak asasi manusia Indonesia
d. Ditegaskan kembali hak dan kewajiban Negara maupun Warga Negara
e. Pembaruan lembaga negara.

2. TAHAPAN PERUBAHAN UUD 1945
UUD 1945 telah mengalami 4 kali amandemen, berikut tahapan amandemen UUD 1945.
No. Amandemen Masa Berlaku
1. Amandemen I
Dihasilkan melalui sidang umum MPR tahun 1999, tanggal 14-12 oktober 1999 19 Oktober 1999- 18 Agustus 2000
2. Amandemen II
Dihasilkan melalui sidang tahunan MPR tahun 2000, tanggal 7-18 Agustus 2000 18 Agustus 2000- 9 November 2001
3. Amandemen III
Dihasilkan melalui sidang tahunan MPR tahun 2001, tanggal 1-9 November 2001 9 November 2001-10 Agustus 2002
4. Amandemen IV
Dihasilkan melalui sidang tahunan MPR tahun 2002, tanggal 1-11 Agustus 2002 10 Agustus 2002- sekarang

Prosedur dalam perubahan undang-undang dasar diatur dalam pasal 37 UUD 1945, yaitu :
a. Usul perubahan pasal-pasal undang-undang dasar dapat diagendakan dalam siding MPR apabila diajukan sekurang-kurangnya 1/3 dari jumlah anggota MPR
b. Setiap usul perubahan pasal-pasla UUD diajukan secara tertulis dan diajukan dengan jelas bagian yang diusulkan untuk diubah beserta alasannya
c. Untuk mengubah pasal-pasal UUD, siding MPR dihadiri sekurang-kurangnya 2/3 jumlah MPR
d. Putusan untuk mengubah UUD dilakukan dengan persetujuan sekurang-kurangnya 50 %+ 1 dari seluruh anggota MPR
e. Khusus tentang bentuk negara kesatuan Republik Indonesia tidak dapat dilakukan perubahan

c. KESEPAKATAN DASAR DALAM MELAKUKAN PERUBAHAN
Dalam sistem ketatanegaraan modern, ada 2 sistem yang berkembang dalam perubahan konstitusi yaitu:
1. Renawali (pembaruan) suatu perubahan konstitusi secara keseluruhan sehingga yang diberlakukan adalah konstitusi baru itu
2. Amandemen (perubahan), suatu perubahan konstitusi dengan tetap memberlakukan konstitusi yang asli
Menurut Gorge Jellinek terdapat 2 macam perubahan konstitusi (UUD) diantaranya adalah:
1. Verfassung sonderug, dilakukan dengan sengaja berdasarkan ketentuan dalam konstitusi (UUD)
2. Verfassung wandlung, perubahan konstitusi tidak ditentukan dalam konstitusi, melainkan dengan cara revolusi, coupd’etat atau convention.
CF. Strong menjelaskan tentang 4 macam perubahan konstitusi, diantarnya :
1. Perubahan konstitusi yang dilakukan legislative menurut pembatasan-pembatasan tertentu
2. Perubahan konstitusi yang dilakukan rakyat melalui referendum yaitu pendapat langsung rakyat melalui pemungutan suara
3. Perubahan konstitusi yang dilakukan sejumlah negara bagian (di negara serikat)
4. Perubahan konstitusi yang dilakukan oleh lembaga negara khusus untuk keperluan perubahan konstitusi (sepeti MPR di Indonesia,mahkamah konstitusi di Prancis dan parlemen di Inggris)
Bentuk perubahan konstitusi diantaranya adalah pergantian, penambahan, pengurangan, perubahan pasal per pasal dan pergantian seluruh pasal.


D. CONTOH PERILAKU POSITIF TERHADAP KONSTITUSI NEGARA
Berperilaku positif terhadap konstitusi adalah berusaha memiliki cara pandang yang membangun terhadap segala masalah mengenai konstitusi.
Kita sebagai warga negara yang bertanggung jawab seharusnya berperilaku konstitusional dalam berkehidupan berbangsa dan bernegara. Perilaku konstitutional adalah perilaku berdasarkan dan hanya berpijak kepadaaturan penyelenggaraan bernegara yang sesuai UUD 1945
Perilaku constitutional dalam kehidupan berbangsa dan bernegara dapat ditunjukkan dengan hal-hal berikut :
1. Menyelenggarakan pemilu, untuk perubahan kepemimpinan negara dengan menghindari cara paksaa, kekerasan ataupun pemberontakkan.
2. Mengutamakan musyawarah atau pemungutan suara dalam pemilihan pejabat dan menghindari kolusi, suap maupun money politic.
3. Mendukung penyelenggaraan aksi-aksi damai dalam mempengaruhi kebijakan public dan menolak aksi kekerasan, infiltrasi atau revolusi
4. Mempercayakan kepada pihak yang berwenang para pelaku kejahatan serta menghindari main hakim.

Selasa, 18 Januari 2011

Fungi

            Fungi adalah nama regnum dari sekelompok besar makhluk hidup eukariotik heterotrof yang mencerna makanannya di luar tubuh lalu menyerap molekul nutrisi ke dalam sel-selnya. Fungi memiliki bermacam-macam bentuk. Awam mengenal sebagian besar anggota Fungi sebagai jamur, kapang, khamir, atau ragi, meskipun seringkali yang dimaksud adalah penampilan luar yang tampak, bukan spesiesnya sendiri. Kesulitan dalam mengenal fungi sedikit banyak disebabkan adanya pergiliran keturunan yang memiliki penampilan yang sama sekali berbeda (ingat metamorfosis pada serangga atau katak). Fungi memperbanyak diri secara seksual dan aseksual. Perbanyakan seksual dengan cara :dua hifa dari jamur berbeda melebur lalu membentuk zigot lalu zigot tumbuh menjadi tubuh buah, sedangkan perbanyakan aseksual dengan cara membentuk spora, bertunas atau fragmentasi hifa. Jamur memiliki kotak spora yang disebut sporangium. Di dalam sporangium terdapat spora. Contoh jamur yang membentuk spora adalah Rhizopus. Contoh jamur yang membentuk tunas adalah Saccharomyces. Hifa jamur dapat terpurus dan setiap fragmen dapat tumbuh menjadi tubuh buah. Ilmu yang mempelajari fungi disebut mikologi (dari akar kata Yunani μυκες, "lendir", dan λογοσ, "pengetahuan", "lambang").



CIRI-CIRI UMUM JAMUR
Jamur merupakan kelompok organisme eukariotik yang membentuk dunia jamur atau regnum fungi. Jamur pada umumnya multiseluler (bersel banyak) namun juga ada yang bersel satu. Ciri-ciri jamur berbeda dengan organisme lainnya dalam hal cara makan, struktur tubuh, pertumbuhan, dan reproduksinya.
1. Struktur Tubuh
Struktur tubuh jamur tergantung pada jenisnya. Ada jamur yang satu sel, misalnyo khamir, ada pula jamur yang multiseluler membentuk tubuh buah besar yang ukurannya mencapai satu meter, contohnyojamur kayu. Tubuh jamur tersusun dari komponen dasar yang disebut hifa. Hifa membentuk jaringan yang disebut miselium. Miselium menyusun jalinan-jalinan semu menjadi tubuh buah.
Gbr. Hifa yang membentuk miselium dan tubuh buah
Hifa adalah struktur menyerupai benang yang tersusun dari dinding berbentuk pipa. Dinding ini menyelubungi membran plasma dan sitoplasma hifa. Sitoplasmanya mengandung organel eukariotik.
Kebanyakan hifa dibatasi oleh dinding melintang atau
septa. Septa mempunyai pori besar yang cukup untuk dilewati ribosom, mitokondria, dan kadangkala inti sel yang mengalir dari sel ke sel. Akan tetapi, adapula hifa yang tidak bersepta atau hifa senositik.
Struktur hifa senositik dihasilkan oleh pembelahan inti sel berkali-kali yang tidak diikuti dengan pembelahan sitoplasma.
Hifa pada jamur yang bersifat parasit biasanya mengalami modifikasi menjadi
haustoria yang merupakan organ penyerap makanan dari substrat; haustoria dapat menembus jaringan substrat.
2. Cara Makan dan Habitat Jamur
Semua jenis jamur bersifat heterotrof. Namun, berbeda dengan organisme lainnya, jamur tidak memangsa dan mencernakan makanan. Clntuk memperoleh makanan, jamur menyerap zat organik dari lingkungan melalui hifa dan miseliumnya, kemudian menyimpannya dalam bentuk glikogen. Oleh karena jamur merupakan konsumen maka jamur bergantung pada substrat yang menyediakan karbohidrat, protein, vitamin, dan senyawa kimia lainnya. Semua zat itu diperoleh dari lingkungannya. Sebagai makhluk heterotrof, jamur dapat bersifat parasit obligat, parasit fakultatif, atau saprofit. Lihat Gambar 5.3.
a. Parasit obligat
merupakan sifat jamur yang hanya dapat hidup pada inangnya,
sedangkan di luar inangnya tidak dapat hidup. Misalnya,
Pneumonia
carinii
(khamir yang menginfeksi paru-paru penderita AIDS).
b. Parasit fakultatif
adalah jamur yang bersifat parasit jika mendapatkan inang yang
sesuai, tetapi bersifat saprofit jika tidak mendapatkan inang yang
cocok.
c. Saprofit
merupakan jamur pelapuk dan pengubah susunan zat organik yang
mati. Jamur saprofit menyerap makanannya dari organisme yang telah
mati seperti kayu tumbang dan buah jatuh. Sebagian besar jamur
saprofit
mengeluar-kan enzim hidrolase pada substrat makanan untuk
mendekomposisi molekul kompleks menjadi molekul sederhana sehingga
mudah diserap oleh hifa. Selain itu, hifa dapat juga langsung
menyerap bahanbahan organik dalam bentuk sederhana yang
dikeluarkan oleh inangnya.
Cara hidup jamur lainnya adalah melakukan simbiosis mutualisme. Jamur yang hidup bersimbiosis, selain menyerap makanan dari organisme lain juga menghasilkan zat tertentu yang bermanfaat bagi simbionnya. Simbiosis mutualisme jamur dengan tanaman dapat dilihat pada mikoriza, yaitu jamur yang hidup di akar tanaman kacang-kacangan atau pada liken.
Jamur berhabitat pada bermacammacam lingkungan dan berasosiasi dengan banyak organisme. Meskipun kebanyakan hidup di darat, beberapa jamur ada yang hidup di air dan berasosiasi dengan organisme air. Jamur yang hidup di air biasanya bersifat parasit atau saprofit, dan kebanyakan dari kelas Oomycetes.

3. Pertumbuhan dan Reproduksi
Reproduksi jamur dapat secara seksual (generatif) dan aseksual (vegetatif). Secara aseksual, jamur menghasilkan spora. Spora jamur berbeda-beda bentuk dan ukurannya dan biasanya uniseluler, tetapi adapula yang multiseluler. Apabila kondisi habitat sesuai, jamur memperbanyak diri dengan memproduksi sejumlah besar spora aseksual. Spora aseksual dapat terbawa air atau angin. Bila mendapatkan tempat yang cocok, maka spora akan berkecambah dan tumbuh menjadi jamur dewasa.
Reproduksi secara seksual pada jamur melalui kontak gametangium dan konjugasi. Kontak gametangium mengakibatkan terjadinya singami, yaitu persatuan sel dari dua individu. Singami terjadi dalam dua tahap, tahap pertama adalah plasmogami (peleburan sitoplasma) dan tahap kedua adalah kariogami (peleburan inti). Setelah plasmogami terjadi, inti sel dari masing-masing induk bersatu tetapi tidak melebur dan membentuk dikarion. Pasangan inti dalam sel dikarion atau miselium akan membelah dalam waktu beberapa bulan hingga beberapa tahun. Akhimya inti sel melebur membentuk sel diploid yang segera melakukan pembelahan meiosis.
4. Peranan Jamur
Peranan jamur dalam kehidupan ma
nusia sangat banyak, baik peran yang merugikan maupun yang menguntungkan. Jamur yang menguntungkan meliputi berbagai jenis antara lain sebagai berikut.
a. Volvariella volvacea (jamur merang) berguna sebagai bahan pangan
berprotein tinggi.
b.
Rhizopus dan Mucor berguna dalam industri bahan makanan, yaitu
dalam pembuatan tempe dan oncom.
c.
Khamir Saccharomyces berguna sebagai fermentor dalam industri
keju, roti, dan bir.

d. Penicillium notatum berguna sebagai
penghasil antibiotik.
e. Higroporus dan Lycoperdon perlatum
berguna sebagai dekomposer.
Di samping peranan yang menguntungkan, beberapa jamur juga mempunyai peranan yang merugikan, antara lain sebagai berikut.
a. Phytium sebagai hama bibit tanaman yang menyebabkan penyakit
rebah semai.

b.
Phythophthora inf'estan menyebabkan penyakit pada daun tanaman
kentang.
c. Saprolegnia sebagai parasit pada tubuh
organisme air.
d. Albugo merupakan parasit pada tanaman pertanian.
e. Pneumonia carinii menyebabkan penyakit pneumonia pada paru-paru
manusia.
f. Candida sp. penyebab keputihan dan sariawan pada manusia. 

Fungi diklasifikasikan menjadi 6 klasifilasi:
  • Zygomycota
  • Ascomycota
  • Basidiomycota
  • Deuteromycota
  • Mikoriza
  • Lumut Kerak

Klasifikasi Fungi

Klasifikasi jamur dibagi menjadi 4 macam:
1. Divisi Zygomycota
2. Divisi Ascomycota
3. Divisi Basidiomycota
4. Divisi Deuteromycota

Divisi Zigomycota dikenal sebagai jamur zigospora. Zigospora merupakan bentuk spora seksual berdinding tebal.

Ciri-ciri jamur Zigomycota :
1. hampir semua anggotanya hidup pada habitat darat.
2. kebanyakan hidup sebagai saprofit.
3. tubuh bersel banyak.
4. tidak menghasilkan spora berflagel.
5. pada reprodusi seksual dihasilkan zigospora.

Divisi Ascomycota dikenal sebagai jamur kantong. Jamur ini merupakan kelompok terbesar dari keempat divisi tersebut.

Ciri-ciri jamur kantong:
1. memiliki stuktur khusus yang disebut askus. Askus berasal dari bahasa yunani, askus yang artinya kantong.
2. tumbuhnya ada yang berupa uniseluler dan ada yang multiseluler.
3. hidup sebagai saprofit dan parasit.

Divisi Basidiomycota dikenal sebagai jamur gada. Disebut demikian karena kelompok jamur ini memiliki organ penghasil spora berbentuk gada yang disebut basidium. Basidium tersusun dalam tubuh buah yang disebut basidiokarp. Pada jamur gada, spora yang dihasilkannya disebut basidiospora.

Ciri-ciri jamur gada:
1. kebanyakan berukuran makroskopis.
2. miselium bersekat.
3. Tubuh buah berbentu panjang, lembaran-lembaran yang berliku-liku, atau bulat.
4. hidup sebagai saprofit dan parasit.

Divisi Deuteromycota dikenal sebagai jamur imperfekti atau jamur tidak sempurna. Karena kelompok ini belum diketahui cara reproduksi seksualnya.

Ciri-ciri jamur Deuteromycota:
1. Hifa bersekat-sekat.
2. tubuh berukuran mikroskopik.
3. hidup sebagai saprofit(pada sampah-sampah atau sisa-sisa makanan)dan parasit. Jamur ini yang bersifat parasit dapat menyebabkan penyakit pada tanaman budi daya, ternak, maupun manusia.

Apresiasi seni tari


         Tari adalah ekspresi jiwa manusia yang dilambangkan dengan gerakkan yang sudah di stilir ( diolah/ di perhalus) ,  sehingga  menghasilkan gerakkan yang indah dan ritmis.
 Jenis Tari
Seni tari adalah seni mengekspresikan nilai batin melalui gerak yang indah dan tubuh / fisik dan mimik. Iringan music secara auditif mendukung kesan visual yang ada.
Beraneka seni tari yang ada di Indinesia dapat dibagi menjadi beberapa kelompok seperti :
a.       Tari Tradisional
    Tari Tradisional merupakan bentuk tarian yang sudah lama ada, diwariskan secara turun menurun, serta biasanya mengandung nilai filosofis, simbolis, dan religious. Semua aturan ragam gerak, Formasi, busana dan riasnya hingga kini tidak banyak berubah. Tari tradisional ada 2 macam :
1.       Tari Tradisional Klasik
Tarian tradisional klasik dikembangkan oleh penari kalangan bangsawan istana. Aturan tarian biasanya baku atau tak boleh diubah lagi. Gerakkannya anggun dan busananya cenderung mewah. Tarian jenis ini sering berfungsi sebagai sarana upacara adat atau penyambutan tamu kehormatan. Contoh Tari Topeng Kelana (Jawa Barat), Bedhoyo (Yogyakarta) ,Serimpi (Jawa Tengah), Sang Hyang (Bali), Pakarena dan Pajaga (Sulawesi Selatan).
2.       Tari Tradisional Kerakyatan
Tarian jenis ini berkembang dikalangan rakyat biasa, oleh karena itu gerakkannya cenderung mudah ditarikan bersama. Juga iringan music dan busananya relative sederhana , tari tradisi kerakyatan sering ditarikan pada saat perayaan sebagai tari pergaulan. Contoh : Jaipongan (Jawa Barat), Payung (Melayu), Lilin (Sumatera Barat).
b.      Tari Nusantara
    Jenis Tari ini merupakan tarian tradisi daerah yang sudah di kreasikan kembali , kreasi ini bias merupakan kreasi bebas maupun hasil perpaduan gerak dan gaya tari antar etnik, sehingga muncul jenis yang baru.
c.       Tari Kreasi
    Merupakan tarian yang lepas dari standar tari yang baku. Jenis tari ini dirancang menurut kreasi piñata tari sesuai dengan situasi dan kondisi dengan tetap memelihara nilai artistiknya. Tari Kreasi baik sebagai penampilan utama maupun tarian latar hingga kinii terus berkembang dengan iringan musik yang bervariasi, sehingga muncul istilah tari modern. Tari dapat pula di modifikasi dengan drama sehingga muncul bentuk sendratari (seni drama dan tari ) dan  pantomime, keduanya menyajikan tarian dan gerak bercerita tanpa dialog.




Contoh Teks Pidato


 TEKS PIDATO
 Tema : Pendidikan Bukan Sekedar Sinetron Satu Episode

            Assalammualaikum wr.wb.
                Yang terhormat Ibu Ummul dan Ibu Verda selaku guru pembimbing serta teman-teman seperjuangan yang saya cintai.
Terlebih dahulu, marilah kita memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT Tuhan Yang Maha Penyayang yang telah menganugerahkan berbagai kenikmatan kepada kita, terlihat dengan kesehatan, kesempatan serta  rasa kebersamaan yang kita rasakan hari ini. Tanpa kemurahan-Nya, mustahil semua ini dapat kita nikmati. Selanjutnya perkenankan saya menyampaikan perasaan miris saya “Pendidikan Bukan Sekedar Sinetron Satu Episode” dalam kesempatan berpidato hari ini.
Guru yang saya hormati dan teman-teman yang saya banggakan.
Sudah banyak orang membicarakan tentang pendidikan serta segala katebelecenya, dari berbagai macam starta masyarakat, dari sejak manusia pertama kali membuka mata di dunia fana ini sampai menutup mata di balik papan. Namun untuk suatu pembicaraan abadi serta global seperti pendidikan ini, mengapa kebanyakkan hanya dijadikan sinetron satu episode belaka?.
Saya mempertanyakan hal itu karena rata-rata orang mendengarkan sesuatu yang berbau pendidikan terutama proses KBM yang sedang kita jalani ini hanya sebagai sinetron satu episode. Yang terbayang oleh saya adalah kalian para siswa menonton sinetron satu episode milik gurumu itu dalam ruangan bioskop kecil ini beserta sang penggangu,BOM TUK PEROL HAPES (Bosan ,Malas , Ngantuk , Capek , Ngobrol , HP, FB). Dan ketika sinetron itu berakhir kalian meninggalkannya sebagai hiburan yang membuat depresi saja. 
Ibu Ummul dan Ibu Verda serta teman-teman yang saya sayangi
Di dalam dunia pendidikan sekarang, fenomena seperti itu hampir setiap hari terjadi. Sebenarnya fenomena yang demikianlah yang membuat tempat menggali ilmu seperti sekolah ini menjadi neraka bagi siswa maupun guru yang menghadapi sejuta tingkah siswa.
Lebih dari sinetron satu episode, pendidikan itu amatlah penting. Pendidikan memegang peran penting dalam pembangunan nasional. Melalui pendidikan yang baik, akan terlahir manusia Indonesia yang mampu bersaing di era globalisasi bercirikan  high competition.
Tokoh Pendiri nasional yakni  Ir. Soekarno dan Ki Hajar Dewantara, juga menyebutkan bahwa satu-satunya yang dapat mengubah nasib suatu bangsa hanyalah Pendidikan.
                Jika anda bisa keluar dari pandangan sinetron satu episode ini pendidikan anda akan lancar, dan dengan title pendidikan anda dapat meraih bahkan memilih kebahagiaan anda sendiri. 1001 jalan menuju kakbah, 1001 jalan pula untuk keluar dari sinetron ini. Dan satu dari jalannya adalah mimpi. Apakah mimpi kalian?.
                Karena mimpi  dapat mengembalikan lagi pentingnya pendidikan, menciptakan pribadi intelek yang memiliki sikap dan kepribadian  yang positif. Sebodoh-bodohnya pelajar asalkan ia memegang teguh impiannya, insyaallah ia akan berhasil meraih cita-citanya itu. Dengan mimpi kau akan menjadi kuat dan terus berusaha memanfaatkan ilmu yang didapat.
                Menurut Safak Muhammad, penulis buku Kaya Tanpa Bekerja, memiliki cita-cita itu harus memperhatikan kaidah SMART.
-          Spesific artinya jelas,misalnya jadi dokter, komikus, jurnalis, animator dan lain-lain.
-          Measurable artinya bisa diukur.Ukurannya ya kalau cita-citanya sudah tercapai.
-          Antusiasm artinya kita punya semangat yang tinggi untuk meraihnya.
-          Realistic artinya disesuaikan dengan kemampuan dan kondisi diri,bukan kondisi orang lain.
-          Time line artinya ada batasan waktu yang pasti.
Dengan memiliki sebuah cita-cita yang tinggi, kita akan mempunyai arahan yang jelas untuk dituju sehingga termotivasi untuk belajar yang rajin.
Ibu Ummul dan Ibu Verda serta teman-teman yang saya sayangi
Dari apa yang saya sampaikan tadi, dapat disimpulkan bahwa pendidikan itu jagan pernah diacuhkan, ilmu yang didapat dari proses pendidikan haruslah dimanfaatkan sebaik mungkin. Mimpi akan membuat seseorang berusaha lebih keras walau untuk mencapainya banyak sang penggangu. Kita disini, dalam proses KBM ini, mempersiapkan diri untuk menghadapi kerasnya dunia nyata nanti. Seberapapun kita menentang, untuk apalah pendidikan tinggi-tinggi, untuk apa belajar ini itu, tidak akan pernah berpengaruh terhadap sistem kehidupan nyata ini, yang cerdik menang yang kurang akal tentu terbuang, karena itu peraturan kehidupan.
            Demikianlah yang dapat saya sampaikan dalam kesempatan kali ini, semoga pidato saya tidak menyia-nyiakan waktu yang terus berjalan ini, dan dapat menjadi motivasi ataupun pandangan tentang pendidikan. Apabila terdapat kesalahan saya minta maaf, atas perhatian anda saya ucapkan terima kasih.
            Wassalamu’alaikum wr.wb.

 Copyright by Ayu Egit Larasati ( SMAN 1 CURUP,X3 2010/2011)